BINATANG YANG DIHARAMKAN DALAM AL-QUR'AN

BINATANG YANG DI HARAMKAN DALAM ISLAM
Makalah Ini Diajukan Untuk Integrasi Islam Dan Ilmu Biologi

                                                      
          



Dosen pengampu: Ustazah Alfu Laila SP.M.Sc
Penulis:  Andi Ahmad Abdul Azis

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS DARUSSALAM
TAHUN 1435H/2014M


Ucapan Terimakasih

Puja dan puji syukur tak pernah lupa kita panjatkan kepada sang maha esa, pencipta alam semesta kehadirat Allah SWT. Yang memiliki berjuta keistimewaan di sisinya, sang pemberi segala kenikmatan yang besar, sehingga jika di tuliskan umpamakan dedaunan menjadi kertasnya dan lautan samudra menjadi tintanya maka itu semua tidak akan cukup untuk membalasnya, yang telah memberikan kita kesehatan, kenikmatan iman dan islam maka tak cukuplah kita hanya mengucap Alhamdulillah.

Shalawat dan salam tak lupa pula kita haturkan kepada junjungan nabi kita nabi akhir zaman sang pemimpin para nabi yang tidak ada lagi nabi setelahnya, dia adalah nabi besar Muhammad S.A.W. dan juga kepada keluarga dan para sahabatnya yang tak kenal lelah maupun susah dalam memperjuangkan agama Allah S.W.T. yaitu agama Islam.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setingi-tingginya kepada ustazah Alfu Laila SP.M.Sc. Selaku dosen pengampu disela-sela rutinitasnya tetap dapat memberikan kami pelajaran yang begitu berarti untuk menulis makalah ini dengan judul “BINATANG YANG DIHARAMKAM DIHARAMKAN DALAM ISLAM” sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

1. PENDAHULUAN

Pada abad ke 20 ini yang menjadi tantangan umat islam selanjutnya adalah bagaimana mengislamisasikan ilmu pengetahuan. Ibn Abbas r.a mengatakan bahwa;

"Rasulullah S.A.W. Melarang  memakan binatang buas yang bertaring dan burung yang bercakar".

2. PEMBAHASAN

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh banyak imam hadis  ini Rasulullah S.A.W. melarang  umatnya makan binatang buas yang bertaring dan burung yang bercakar. Kata siba’ adalah bentuk jamak dari kata sabu’ yang berarti hewan buas , sedangkan kata mukhalib berarti burung pemburu dengan cakar yang tajam.

Hewan buas bertaring meliputi semua jenis hewan pemangsa yang terhimpun dalam ordo mamalia karnivora atau binatang pemakan daging. Ordo ini memiliki family yang hidup tersbar di seluruh pelosok daratan dan di kedalaman lautan yang jumlahnya kurang lebih mencapai 115 jenis dan 274 spesies hewan mulai dari yang berbobot sedang sampai hewan bertubuh besar dengan ciri yang amat khas.

A.   Ciri-Ciri Hewan Buas Atau Pemangsa

Hewan pemakan daging biasanya memiliki cakar dan taring yang tajam. Setiap hewan buas memiliki ciri khas tersendiri dalam bentuk cakar  atau taringnya tergantung pada kebiasaan berburunya dan caranya mencabik atau mengunyah daging mangsanya. Ordo mamalia pemangsa ini meliputi semua jenis singa, biawak, harimau, musang, serigala, macan, anjing, kucing, beruang, anjing laut, beruang laut, dan sejenisnya. Semua binatang dalam kelompok ini memiliki rangkaian gigi tertentu untuk menangkap, memotong, dan mencabik-cabik mangsanya gigi seri yang tajam di bagian depan berfungsi untuk memotong, sementara empat gigi taring, dua di rahang atas dua di rahang bawah berfungsi untuk mengoyak, dan cakar yang kuat serta tajam dipergunakan untuk menangkap mangsa. Binatang pemangsa biasanya dapat bergarak dengan cepat dan tangkas , serta berlari atau berenang dengan gesit.

Hewan lain yang disebut dalam hadis diatas adalah burung pemangsa yang memiliki cakar yang tajam dan kokoh. Bagian ini meliputi semua jenis burung pemangsa yang menyerang mangsa dengan cakarnya, seperti gagak, elang, garuda atau rajawali, serta burung pemangsa lain yang termasuk ordo elang. Burung-burung jenis ini memiliki beberapa ciri khas, seperti tubuh yang besar, kemampuan terbang luar biasa, dan terbiasa makan daging atau bangkai. Karena itu, banyak orang yang mempergunakan beberapa jenis burung pemangsa sebagai hewan pemburu.

Burung pemangsa biasanya memiliki sayap yang kuat, paruh yang tajam untuk mencabik, serta cakar yang tajam dan panjang untuk menangkap mangsanya. Burung jenis ini juga dikarunia indra penciuman dan pengelihatan yang sangat tajam dan peka.

B.  Sebab Diharamkan Dan Akibatnya

Kebanyakan ulama mengharamkan semua jenis binatang dan burung yang  termasuk binatang pemangsa. Pendapat mereka itu didasarkan atas hadis-hadis Rasullallah saw.,termasuk hadis yang kita bahas.

Binatang binatang pemangsa ini diharamkan karena mereka memakan daging dan bangkai. Alasan mendasari pengharaman hewan hewan itu sama seperti alasan pengharaman makan darah dan bangkai. Sebab, hewan yang mati tanpa disembelih sangat mungkin terinfeksi bakteri atau virus. Hewan yang makan daging dan bangkai bisa jadi membawa bakteri dan virus itu untuk kemudian ditularkan kepada manusia yang memakannya. Darah dan bangkai sangat berpotensi menularkan virus dan bakteri penyakit  yang membahayakan kesehatan manusia. Selain itu, daging hewan buruan yang dimakan oleh binatang pemangsa jelas jelas mengandung darah, toksin, virus, bakteri, parasit,jamur, dan zat yang berbahaya lainnya. Al-Qur’an telah menegaskan keharaman darah dan bangkai karena mangandung bibit penyakit, racun yang berbahaya, serta senyawa kimia lainnya yang merugikan manusia. Semua bibit penyakit itu dapat manulari manusia melalui darah dan bangkai binatang mati tanpa disembelih.

Allah SWT berfirman dalam kitab suci Al-Qur’an yang mengharamkan dan melarang memakan bangkai dan darah, ayat itu berbunyi sebagai berikut:

إنما حرم عليكم الميتة والدم ولحم الخنزير وما أهل به لغير الله فمن اضطر غير باغ ولا عاد فلا إثم عليه إن الله غفور رحيم

“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang disembelih dengan menyebut selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak pula melampaui batas maka tidak ada dosa baginya…….” (Al baqoroh : 173).

Alasan lain binatang pemangsa diharamkan adalah karena makanan yang dikonsumsi sedikit banyak akan mempengaruhi sikap dan perilaku orang yang memakannya. Karakter orang yang terbiasa makan binatang pemangsa akan dipengaruhi oleh karakter binatang yang dimakannya. Misalnya, seseorang menjadi cenderung suka berbuat kejam, buas, kasar, keras hati, dan sadis. Fenomena ini dibuktikan melalui penelitian terhadap perilaku biadab dan kanibalisme yang dipraktikan sejumlah masyarakat primitive yang tidak biasa membedakan antara yang halal dan yang haram dikonsumsi. Penelitian mengenai perilaku mereka menunjukan bahwa hati mereka lebih keras dan sadis hingga banyak  dari mereka yang menjadi kanibal.

Hadis-hadis Rasulullah mengenai makanan yang diharamkan itu didasari oleh firman Allah SWT;

“(YAITU). Orang yang mengikuti rasul, nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis dalam taurat dan injil yang ada disisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakanyang ma’ruf dan melarang mereka dari perbuatan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban dan belenggu maka orang yang beriman kepadanya memuliakannya menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya(Al-Qur’an) mereka itulah orang yang beruntung".

Hadis Rasulullah saw yang mengharamkan konsumsi binatang buas yang bertaring dan burung yang bercakar menunjukuan bukti ilmiah yang rahasianya baru terungkap pada era modern lebih dari empat belas abad sejak abad kenabian. Rasulullah saw. Menganjurkan umatnya untuk mengonsumsi makanan yang benar benar bersih dan dan menyehatkan.

Pada zaman sekarang, banyak penyimpangan yang dilakukan manusia sehingga kasus serupa jallalah (Hewan jenis apapun yang terbiasa memakan kotoran, najis, bangkai atau sisa-sisa tubuh hewan  lain). Dapat kita temui contohnya dimana mana. Banyak orang memaksa hewan peliharaan untuk memakan berbagai makanan yang kotor dan najis, bahkan makanan yang tidak halal sehingga hewan-hewan itu terkena bakteri penyakit (pathogen) yang kemudian menulari manusia melalui makanan.

Pada akhir abad ke 20-an muncul gagasan untuk memberi makan kambing, ternak dan hewan peliharaan lain dengan sisa-sisa sembelihan binatang, seperti darah, lemak, usus, dan bubuk tulang selain suntikan berbagai jenis hormon untuk meningkatkan produksi ternak, termasuk susu, daging, dan telur.

Wabah penyakit yang paling berbahaya yang diakibatkan oleh pelanggaran terhadap fitrah hewan peliharaan adalah penyakit sapi gila (Bovine Spongiform Encephalopathy-BSE). Penyakit ini menyerang otak hewan dan menghancurkannya sehingga otak hewan itu berubah menjadi seperti spon atau busa yang berlubang-lubang kecil. Akibatnya hewan itu kehilangan kendali dan mengalami serangan yang dahsyat sampai akhirnya mati. Yang sampai sekarang belum terungkap apa penyebab pasti wabah penyakit yang sangat berbahaya ini.

C. Kebesaran Allah Dan Rasulnya

Yang lebih menakjubkan adalah Rasulullah SAW. pernah memprediksi bahwa kelak di akhir zaman, manusia akan di serang wabah mematikan seperti wabah kematian pada kambing, Rasulullah saw bersabda;

“Perhatikanlah enam hal yang akan muncul menjelang hari kiamat; kematianku, penaklukan Baitul Maqdis,wabah mematikan yang akan merenggut manusia seperti wabah kematian pada kambing,berlimpahnya kekayaan hingga orang tidak akan menerima meskipun ia diberi uang sebesar 100 dinar, tersebarnya fitnah hingga embusannya memasuki semua rumah bangsa Arab, serta terjadinya perjanjian antara kalian dan bangsa kulit kuning (Romawi), namun kemudian mereka mengingkarinya dan menyerang kalian dengan pasukan sebanyak 80 kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 12000 prajurit.

Keunggulan ilmiah yang terkandung dalam kitabullah dan sunnah Rasulullah SAW. ini menjadi bukti yang tidak terbantahkan bagi siapapun yang memiliki akal sehat bahwa Muhammad SAW, adalah utusan Allah. Fakta itupun menolak pandangan sebagian orang yang mengatakan bahwa Al-Qur’an dan risalah islam hanyalah karangan Muhammad. Nilai kemukjizatan hadis Dan Al-Qur’an semakin tak terbantahkan jika kita memperhatikan bahwa hadis dan ayat-ayat itu menyuguhkan nilai-nilai ilmiah di zaman ketika kondisi didunia secara umum diliputi kebodohan, kekufuran, kemusyrikan, kesesatan, dan keterbelakangan. Tentu saja tidak mungkin di tengah kondisi seperti itu ada orang yang dapat menyampaikan ungkapan yang sangat ilmiah kecuali jika ia dibimbing oleh wahyu dari Allah swt pencipta langit dan bumi. Segala puji hanya bagi Allah atas nikmat islam yang sangat agung, segala puji hanya bagi Allah SWT. atas nikmat Al-Qur’an yang mulia, segala  puji hanya bagi Allah swt yang telah mengutus penutup semua nabi dan Rasul, segala puji hanya bagi Allah swt yang telah berjanji akan senantiasa menjaga risalah terakhir-Nya sebagai petunjuk bagi seluruh manusia sehingga risalah ini tetap terjaga kemurniannya selama lebih dari 14 abad. Bahkan, kemurnian risalah islam terpelihara lengkap dengan kemurnian bahasanya, yakni bahasa arab, bahasa pertama ketika wahyu itu diturunkan. Berkat perlindungan Allah SWT, risalah islam tetap terpelihara hingga akhir zaman ketika semua risalah lain yang diturunkan kepada para nabi sebelum nabi Muhammad SAW. (yang jumlahnya sekitar 315-317 risalah) telah musnah atau menyimpang atau musnah. Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah berjanji untuk menjaga risalah-Nya hingga masa yang Dia kehendaki dan menjadi saksi atas semua makhluk sampai hari kiamat.

Semoga Allah SWT. Melimpahkan shalawat dan salam kepada nabi kita Muhammad SAW. Beserta keluarga dan para sahabatnya. Al-hamdu lillahi rabb al-alamin.

3. PENUTUP

Sebaik-baik agama di sisi Allah SWT adalah agama Islam, segala larangan, segala perintah segala apapun itu yang menimpa kita itu semua memiliki hikmah nya masing-masing. Allah SWT melarang manusia memakan makanan haram dikarenakan makanan haram itu merusak. Merusak akal, merusak fikiran, dan juga merusak kesehatan, karena itu jauhilah apapun yang  telah dilarang-NYA dan kerjakan lah dengan ikhlas apa-apa yang di perintah-NYA karena di balik semua yang kita lakukan pasti akan mendapat balasannya.

Memakan bangkai itu akan menyababkan manusia terkena virus yang sangat berbahaya bagi kehidupannya, karena didalam bangkai dan binatang predator/pemakan daging terdapat virus dan kuman-kuman yang sangat mengganggu bagi manusia.

Akhir kata, disini penulis ingin memohon maaf kepada para dosen yang telah sangat sabar mengajar dan mendidik kami mahasiswa UNIDA dan meminta maaf atas segala kekurangan yang telah saya tulis ini karena manusia adalah tempatnya salah dan lupa ini semua datangnya dari diri saya sendiri dan kalaulah ada kelebihan itu semua datangnya dari Allah SWT.

Comments

Popular posts from this blog

JENIS-JENIS MUTAGENESIS DAN PEMBENTUKAN MUTAN MAKALAH

LAPORAN PRAKTIKUM PENGETAHUAN MENGENAI BAHAN SAYURAN DAN BUAH

Laporan Praktikum